Teknik Pembuatan Bio-nanokomposit


 

Pembuatan bio-nanokomposit merupakan salah satu solusi untuk dapat mengatasi kelemahan-kelemahan polimer biodegradable ini dan membuka peluang penggunaannya yang lebih luas.Secara umum pembuatan bio-nanokomposit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu teknik pencampuran langsung (Direct Mixing) biopolimer dengan bahan pengisi nano serta teknik in-situ polymerization. Pada Gambar 1 diilustrasikan penyiapan bio-nanokomposit berbasis Poly (lactic acid) (PLA) dengan bahan pengisi nanopartikel ZnO (NP-ZnO) dengan metode pencampuran langsung dan dengan teknik in-situ polymerization.  Pada pencampuran langsung, bahan pengisi nano ditambahkan pada larutan biopolimer PLA dan setelah diperoleh campuran yang homogen dilakukan pencetakan dan penguapan solvent sehingga terbentuk lembaran tipis (film) PLA/NP-ZnO.  Pada pencampuran dengan teknik in-situ polymerization, nanopartikel ZnO didispersikan dalam L-Asam Laktat (monomer PLA) selanjutnya dilakukan reaksi polimerisasi sehingga akan diperoleh komposite PLA/NP-ZnO. Dari aspek kepraktisan, teknik pencampuran langsung akan lebih mudah diadopsi oleh industri pengemasan pangan.

 

Selanjutnya dapat dibaca di Foodreview Indonesia edisi Oktober 2017

Artikel Lainnya

  • Apr 11, 2025

    Pameran Food+Beverage Indonesia dan Indonesia Seafood & Meat (IISM) 2025 Siap Digelar

    Sektor makanan dan minuman di Indonesia kini memasuki era baru, di mana inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi bisnis mulai memainkan peran utama dalam membentuk masa depan industri ini. Dalam perkembangan pesat ini, Food+Beverage Indonesia 2025 hadir untuk mendorong pertumbuhan bisnis,  ...

  • Mar 30, 2025

    Reformulasi Minuman: Inovasi berbasis Ingridien Fungsional Indonesia

    Diskusi mengenai reformulasi minuman berpemanis sering mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) tahun 2022 yang mengulas dampak kesehatan dari Pemanis NonGula (Non-Sugar Sweeteners/NSS) (Rios-Leyvraz and Montez, 2022).  ...

  • Mar 28, 2025

    Reformulasi Minuman: Ragam Strategi Pengurangan Kadar Gula

    Pemerintah menerbitkan PP 28 (2024) tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pada 26 Juli 2024. Kebijakan itu untuk menjawab sejumlah tantangan kesehatan, salah satunya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL). ...

  • Mar 26, 2025

    Performa Sensoris Beragam Pemanis Non-sukrosa

    Reformulasi minuman menjadi salah satu intervensi penting dalam upaya pengurangan konsumsi gula pasir (sukrosa) dan gula-gula dengan nilai glikemik tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan lakotosa. Langkah formulasi ini diharapkan berkontribusi dalam mengurangi risiko obesitas dan penyakit diabetes. Pemanis non-sukrosa seperti pemanis rendah atau tanpa kalori, memainkan peran sentral dalam reformulasi ini, memungkinkan terciptanya produk minuman dengan rasa manis yang tetap nikmat namun dengan kandungan gula dan kalori yang jauh lebih rendah. ...

  • Mar 21, 2025

    RTD ALOE VERA FUNGSIONAL RENDAH GULA

    Permintaan terhadap produk pangan fungsional mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam kasus penyakit yang disebabkan oleh pola konsumsi yang kurang sehat, seperti Diabetes Melitus (DM) yang semakin umum ditemukan, bahkan pada populasi usia muda. ...