Komposisi Kakao untuk Pembuatan Cokelat


 

 

 

Untuk pembuatan cokelat, diperlukan campuran biji kakao terfermentasi dengan baik. Hal pertama harus dilakukan adalah penggunaan biji Forastero yang baik sebagai dasar untuk rasa kakao yang kuat. Ini dapat diperoleh dengan memilih biji Ghana atau dan biji Pantai Gading. Kemudian kita memerlukan biji kakao yang mempunyai  rasa aromatik dan bersifat sedikit asam. Ini diperoleh dari biji Trinitario, misalnya dari Jawa atau dari Malaysia. Kita akan mendapat rasa masa kakao yang baik di mana ada rasa kakao kuat tetapi ditambah sedikit rasa asam. Jadi komposisi biji kakao yang direkomendasikan adalah biji kakao Ghana atau Pantai Gading sebanyak 70-80% dan biji Trinitario Jawa atau Malaysia sebanyak 20-30%.

Adapun biji kakao Edel bagus untuk pembuatan cokelat yang muda warnanya dan bersifat khas rasanya, yaitu rasa kakao lemah tetapi terdapat cita rasa kacang-kacangan dan buah sehingga jika dibuat cokelat dengan memakai 100% biji kakao Edel maka akan menghasilkan rasa khusus setelah dicampurkan dengan susu atau produk lainnya.

Lebih lengkapnya silahkan baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi "Food Safety By Design", November 2017

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...