Inovasi pangan dengan klaim kesehatan masih mempunyai peluang besar di Indonesia. Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menunjukkan bahwa terdapat beberapa kategori pangan yang sering diajukan oleh industri sebagai pangan olahan berklaim, misalnya kategori pangan olahan berbasis susu. Selain itu, jenis produk pangan untuk kebutuhan gizi khusus (PKMK) juga berkembang dengan berbagai analisis ilmiah.
Salah satu jenis produk pangan yang banyak dikembangkan sebagai pangan fungsional adalah jenis produk minuman. Jenis produk minuman bisa diformulasikan dengan penambahan ingridien fungsional, misalnya serat pangan dan antioksidan. Namun terlepas dari itu, perlu proses perancangan yang tepat untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan keamanan yang dikehendaki.
"Rantai pangan mulai dari lahan sampai meja makan (farm to table) perlu dirancang untuk memastikan produk pangan yang aman," tutur Peneliti Senior SEAFAST Center IPB, Prof. Purwoyatno Hariyadi dalam In-depth Seminar Foodreview Indonesia "Functional Beverages: Let Your Beverage Be Your Medicine" yang diselenggarakan di Bogor pada 20 Februari 2018.
Ia menjelaskan bahwa diperlukan kombinasi waktu dan suhu yang tepat untuk memberikan sifat fungsional produk yang optimum. Hal tersebut dapat dicari dengan mengetahui kriteria ingridien dan formulasi produk. "Di samping memberikan jaminan keamanan pangan, proses kombinasi suhu dan waktu juga harus mampu memberikan sifat fungsional produk," jelas Purwiyatno. Fri-29