Pengembangan Ingridien untuk Meningkatkan Kualitas Produk Bakeri


 

Industri bakeri termasuk ke dalam industri yang kemunculannya sudah ada sejak zaman dahulu. Hingga saat ini, industri bakeri terus menampakkan pengembangannya baik terkait dengan bahan baku, ingridien juga kualitas dan tren yang sedang berjalan.

 

"Cakupan produk bakeri sangat luas, mulai dari yang paling umum yaitu roti hingga cake, kukis, maupun krekers. Sehingga pengetahuan mengenai produk bakeri tentu akan sangat bermanfaat," ungkap Pemimpin Umum Foodreview Indonesia, Suseno Hadi Purnomo saat membuka Indepth Seminar Bakery "Fresh Insight to Bakery Ingredients" yang diselenggarakan di Bogor pada 5 April 2018. 

Menyangkut ingridien pada produk Bakeri, Direktur Registrasi Pangan Olahan, Anisyah S.Si, Apt., MP. mengatakan bahwa ingridien pada produk bakeri memiliki jenis yang sangat beragam disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing produsen. Sehingga, harus dilakukan klasifikasi untuk memudahkan penggunaannya. 

"Saat ini kami masih memiliki tabel 1. Mungkin ke depan akan kami berikan tabel 2 yang mengklasifikan jenis ingridien sesuai jenis produknya," tuturnya. Fri-35

Artikel Lainnya

  • Apr 11, 2025

    Pameran Food+Beverage Indonesia dan Indonesia Seafood & Meat (IISM) 2025 Siap Digelar

    Sektor makanan dan minuman di Indonesia kini memasuki era baru, di mana inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi bisnis mulai memainkan peran utama dalam membentuk masa depan industri ini. Dalam perkembangan pesat ini, Food+Beverage Indonesia 2025 hadir untuk mendorong pertumbuhan bisnis,  ...

  • Mar 30, 2025

    Reformulasi Minuman: Inovasi berbasis Ingridien Fungsional Indonesia

    Diskusi mengenai reformulasi minuman berpemanis sering mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) tahun 2022 yang mengulas dampak kesehatan dari Pemanis NonGula (Non-Sugar Sweeteners/NSS) (Rios-Leyvraz and Montez, 2022).  ...

  • Mar 28, 2025

    Reformulasi Minuman: Ragam Strategi Pengurangan Kadar Gula

    Pemerintah menerbitkan PP 28 (2024) tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pada 26 Juli 2024. Kebijakan itu untuk menjawab sejumlah tantangan kesehatan, salah satunya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL). ...

  • Mar 26, 2025

    Performa Sensoris Beragam Pemanis Non-sukrosa

    Reformulasi minuman menjadi salah satu intervensi penting dalam upaya pengurangan konsumsi gula pasir (sukrosa) dan gula-gula dengan nilai glikemik tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan lakotosa. Langkah formulasi ini diharapkan berkontribusi dalam mengurangi risiko obesitas dan penyakit diabetes. Pemanis non-sukrosa seperti pemanis rendah atau tanpa kalori, memainkan peran sentral dalam reformulasi ini, memungkinkan terciptanya produk minuman dengan rasa manis yang tetap nikmat namun dengan kandungan gula dan kalori yang jauh lebih rendah. ...

  • Mar 21, 2025

    RTD ALOE VERA FUNGSIONAL RENDAH GULA

    Permintaan terhadap produk pangan fungsional mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam kasus penyakit yang disebabkan oleh pola konsumsi yang kurang sehat, seperti Diabetes Melitus (DM) yang semakin umum ditemukan, bahkan pada populasi usia muda. ...