Kekurangan asam lemak omega-3 berkaitan dengan penurunan fungsi memori dan mental, fungsi syaraf, ketajaman penglihatan, sistem imun, dan peningkatan trigliserida dan LDL kolesterol, juga mengakibatkan penurunan fungsi membran, hipertensi, aritmia, penurunan kemampuan belajar (learning disorders), serta retardasi pertumbuhan pada bayi dan anak. Bagi tumbuh kembang anak, asam lemak omega-3 terutama DHA meningkatkan kemampuan kognisi. Bukti-bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa konsumsi DHA mampu meningkatkan performansi kognitif berkaitan dengan perkembangan kemampuan belajar, memori, dan kecepatan menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan aspek kognitif. Asupan DHA yang cukup juga penting bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.
Asam lemak omega-3 yang lain yaitu ALA dan EPA juga sampai ke otak, tetapi lebih dari 99% kedua asam lemak ini dioksidasi menjadi energi dan sejumlah EPA digabungkan ke dalam membran sel otak. ALA dan EPA berperan terhadap fungsi otak dengan menyediakan energi bagi otak. EPA karena merupakan prekursor eikosanoid juga berperan terhadap fungsi kognisi yaitu mencegah inflamasi neuron dan meningkatkan aliran darah karena perannya memperlebar pembuluh darah (vasodilator ) dan antipenggumpalan. Dapat disimpulkan bahwa DHA berperan penting terhadap fungsi otak sedangkan ALA dan EPA mempunyai peran yang lebih kecil.
Lebih lengkapnya silakan baca di Foodreview Indonesia edisi Juni 2018: Dairy Opportunity.
Pembelian & Berlangganan hubungi kami : langganan@foodreview.co.id / 0251 8372 333 / WA 0811 1190 039