Pendekatan Ekonomi Sirkular dalam Mewujudkan Pengemas Berkelanjutan



Industri pangan di Indonesia rupanya mulai melirik pendekatan Circular Economy dalam menanggulangi sampah plastik kemasan. Circular Economy atau ekonomi sirkular merupakan sebuah penggunaan material yang didesain secara strategis untuk terus bersifat regeneratif dan berkembang.

Dalam pendekatan ekonomi sirkular, cara pandang terhadap plastik kemasan diubah tidak lagi dilihat sebagai sebuah produk yang sekali pakai langsung dibuang, namun berkembang ke dalam produk kemasan baru untuk digunakan kembali. Siklus hidup kemasan akan menjadi fokus penanganan, dimulai dari bagaimana mendesain kemasan, pengumpulan kemasan bekas pakai, hingga mengandeng mitra yang tepat dalam pengolahan sampah harus diperhatikan agar setiap kemasan plastik memiliki siklus hidup yang berkelanjutan.

Rupanya pendekatan ekonomi sirkular tersebut memberikan dampak positif dari berbagai sisi. Seperti yang dipaparkan oleh Direktur Indonesian Packaging Federation, Hengky Wibawa dalam Seminar Sustainability Packaging di Jakarta 15 November 2018, bahwa ekonomi sirkular tidak hanya berbicara soal penyelamatan lingkungan, namun juga memiliki penciptaan nilai ekonomis baru untuk industri yang bersangkutan dan juga nilai tambah sosial dalam hal pemberdayaan masyarakat. Sehingga apabila diimplementasikan, maka menjadi sebuah solusi yang berkelanjutan.

Dalam mewujudkan hal ini tentunya harus ada dukungan dan keterlibatan dari semua pihak. "Baik industri sebagai pemangku kepentingan, masyarakat, serta pemerintah harus terintegrasi dalam melaksanakan sistem ini. Sehingga nantinya dapat terlaksana maksimal dan juga bisa menghasilkan dampak positif untuk lingkungan di masa mendatang," jelas Hengky. Fri-37

Artikel Lainnya