Protein merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dan harus dipenuhi dalam jumlah yang cukup. Tubuh mendapatkan asupan protein dengan cara mengonsumsi pangan yang mengandung sumber protein, baik dari nabati maupun hewani. Protein nabati atau protein berbasis tanaman merupakan tren baru bagi industri pangan di beberapa tahun terakhir ini. Beberapa aspek yang mendasari konsumen memilih sumber protein nabati adalah karena aspek kesehatan, keberlanjutan atau sustainability, hingga isu kesejahteraan hewan atau animal welfare.
“Konsumen saat ini mulai memilih produk pangan yang memiliki manfaat kesehatan, sehingga tren produk untuk kebutuhan khusus seperti produk biskuit untuk ibu hamil, produk penambah energi, untuk diet tertentu, dan produk-produk serupa semakin digemari. Selama lima tahun terakhir, konsumsi produk pangan yang mengandung isolat protein kedelai semakin meningkat karena dianggap lebih sehat,” terang Business Development Manager for Indonesia, Mintel, Ghani Kunto, dalam In-Depth Seminar Foodreview Indonesia dengan Tema Plant-Based Protein Ingredient: Opportunity in Food Industry pada 14 Maret 2019 di Bogor.
Technical Director Southeast Asia ADM, Dr. Tony Payne, menambahkan, akibat dari segmen pasar terkait produk dari protein nabati yang semakin meningkat ini membuat produsen pangan mulai menghasilkan inovasi-inovasi produk yang berbahan protein nabati. "Produk pangan dengan protein nabati yang paling banyak ditemui di pasaran antara lain produk soy bar, cookie dari kacang-kacangan, minuman berbasis kedelai, biskuit gandum, dan sebagainya. Produk-produk ini biasanya memiliki klaim tertentu seperti tinggi serat, penambah energi, menjaga berat badan, dan klaim fungsional lain yang banyak diinginkan konsumen," pungkas Tony. Fri-37