Konsumen Indonesia memiliki ikatan yang unik dengan rasa pedas. Hampir di setiap wilayah di Indonesia mempunyai rasa pedasnya masing-masing. Hal ini lah yang kemudian memunculkan serta membangkitkan kesukaan rasa pedas di hampir banyak produk pangan. Temuan McCormick berdasar pada data Mintel menunjukkan bahwa peluncuran produk baru dengan klaim kandungan rasa pedas di tahun 2017-2021 paling banyak dirilis di wilayah Asia Pasifik, disusul dengan Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Timur Tengah serta Afrika.
Di Asia, kategori teratas untuk produk dengan cita rasa pedas biasanya adalah snack savoury, saus dan bumbu, serta produk pangan siap saji. Tidak hanya terkait rasa pedas, peningkatan yang cukup tinggi juga terlihat pada kegiatan mengudap (menyemil, snacking). Hal ini tidak lain juga dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 yang hampir dua tahun terakhir terjadi. Survei daring yang dilakukan oleh McCormick (Maret 2022) menunjukkan bahwa 65% responden memiliki kebiasaan snacking yang cukup tinggi selama masa pandemi.
Untuk kategori produk yang biasa dikonsumsi, didominasi oleh tiga besar produk yakni savoury snacks (87%), cokelat (86%), dan snack-snack yang lebih menyehatkan (79%). Jika dilihat dari kedua hal yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diketahui bahwa kesukaan konsumen pada rasa pedas dan kebiasaan snacking dengan jenis savoury snack sangatlah berkaitan. Hal ini dibuktikan dengan hasil McCormick yang menunjukkan bahwa cita rasa hot & spicy menempati urutan kedua pada cita rasa yang diharapkan oleh konsumen ada pada produk-produk savoury snacks. Fri-35