Tantangan Tren Cita Rasa Pedas yang Inovatif


 

Konsumen Indonesia kini semakin tertarik dengan rasa makanan yang trending. Salah satunya adalah sensasi cita rasa pedas yang tidak biasa, dan sekaligus beraneka ragam. Cita rasa lokal dan hidangan yang terinspirasi dari resep tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen Indonesia.

Hal tersebut merupakan salah satu temuan dari hasil riset terbaru yang dilakukan oleh McCormick, sebuah perusahaan global terkemuka dalam industri rasa. Dalam rilis yang dikirimkan ke meja Redaksi FOODREVIEW Indonesia (1/9), disebutkan bahwa McCormick telah mewawancarai para pemain industri dari berbagai mitra perusahaan makanan. Para responden mengatakan bahwa preferensi konsumen Indonesia kini telah berubah. Awalnya, konsumen Indonesia lebih menyukai rasa asin, tapi kini beralih ke rasa pedas, gurih, dan beraroma bawang putih. 

Untuk memenuhi permintaan konsumen tersebut, para responden berencana mendorong produksi makanan premium selama lima tahun ke depan dan menciptakan rasa yang terinspirasi dari hidangan asal Korea, Jepang, atau negara lainnya. Para responden juga akan berfokus pada pengembangan “hero flavour” atau rasa makanan khas yang dapat menjadi identitas sebuah brand, untuk dijadikan camilan, mi instan, ataupun produk lainnya. Namun, riset tersebut menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan makanan yang kesulitan dalam menciptakan rasa makanan baru untuk memenuhi permintaan pasar.

Vice President of Specialty Flavours & Ingredients, McCormick Asia Betty Juliana Tan mengatakan, pihaknya melihat konsumen kini semakin tertarik dengan rasa makanan yang trending. Hal ini tentunya dapat menjadi peluang. Sayangnya, banyak mitranya di Indonesia yang menghadapi berbagai tantangan dalam menciptakan rasa pedas yang inovatif. Beberapa tantangan tersebut adalah kesulitan mengikuti tren pasar dan preferensi konsumen yang cepat berubah, tidak mampu merealisasikan inovasi baru dengan cepat, dan menghadapi regulasi yang kompleks. 

Ia menandaskan, bermitra dengan McCormick akan menguntungkan para pelaku usaha karena mereka akan mendapatkan wawasan mendalam untuk menciptakan makanan dengan menggabungkan rasa yang tepat dan menggugah selera sehingga mereka dapat menjadi lebih unggul di industri. Betty memahami tantangan yang dihadapi pelaku usaha dalam mengembangkan produk baru yang sesuai dengan selera konsumen dan keinginan mereka untuk segera meluncurkan produknya ke pasar dengan cepat tanpa hambatan. "Kami berharap konsumen Indonesia juga dapat merasakan semangat kami yang senantiasa ingin menciptakan rasa baru dalam makanan,” kata Betty.

McCormick akan hadir pada ajang FIA Jakarta pada 4-6 September 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta, untuk memperkenalkan konsep dan tren terbaru terkait makanan pedas di Hall A2 – J08. Di stan tersebut para pengunjung dapat mencicipi berbagai inovasi rasa, seperti popcorn K-Pop pedas yang saat ini sedang digemari dan keripik kentang dengan rasa Thai Spa-Therapy. Ada pula keripik kentang Carolina Reaper Tamarind yang menggugah selera dan cocok untuk yang menyukai cita rasa lokal. Tak hanya itu, ada juga keripik singkong rasa Teppanyaki Jepang dengan rasa pedas yang mantap.
 
"Cita rasa pedas kini semakin diminati di seluruh dunia, bukan hanya untuk mengenyangkan, tetapi juga untuk menghadirkan pengalaman yang memicu semua indra. Kami ingin membantu produsen makanan Indonesia menghadirkan hidangan lokal dengan rasa baru," tandas Betty Juliana. FRI-08

Artikel Lainnya

  • Okt 04, 2024

    Jual Produk Non-Halal, Jasa Retailer Tetap Wajib Sertifikasi Halal

    Sertifikat halal untuk jasa retailer memberikan persepsi yang beragam di masyarakat. Sebagian memahami bahwa sertifikasi halal jasa retailer oleh LPH bukan berarti seluruh produk yang dijual sudah dipastikan halal. Sebagian lainnya beranggapan bahwa sertifikat halal pada jasa retailer menandakan kehalalan seluruh produk di dalamnya. Hal ini patut menjadi perhatian serius agar salah paham yang ada di masyarakat tidak terus mengakar.  ...

  • Okt 03, 2024

    Inovasi Ingridien Pangan: Tren & TANTANGAN

    Peningkatan populasi global yang pesat, ditambah dengan dampak perubahan iklim seperti gagal panen dan penurunan produktivitas pertanian, telah memicu krisis pangan global yang semakin mendesak.   ...

  • Okt 03, 2024

    ALLPACK Indonesia 2024 Siap Diselenggarakan

    Perkembangan industri pangan di Indonesia terus meningkat dan terus tumbuh di tahun 2024 ini, yang terbukti hingga triwulan pertama tahun 2024, struktur PDB industri non-migas didominasi oleh industri makanan dan minuman sebesar 39,91%, atau 6,47% dari total PDB Nasional. Sejalan dengan itu, industri pengemasan pangan. ...

  • Okt 02, 2024

    FOOMA akan Hadir di ALLPACK 2024

    The Japan Food Machinery Association (FOOMA) akan hadir dalam paviliun khusus di pameran akbar Allpack Indonesia yang akan berlangsung di JIEXpo Kemayoran Jakarta pada 9-12 Oktober 2024. Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan, seingga FOOMA bermaksud menginformasikan daya tarik mesin-mesin produksi pangan dari Jepang.  ...

  • Okt 02, 2024

    Klarifikasi LPPOM Soal Viralnya Penamaan Produk Halal “Wine” dan “Beer”

    Dalam sepekan ini, media sosial ramai memberitakan terkait dengan produk pangan dengan penamaan "tuyul", "tuak", "beer", dan "wine" yang mendapat sertifikat halal. Hal ini tidak sesuai dengan ketetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 44 tahun 2020 tentang Penggunaan Nama, Bentuk dan Kemasan Produk yang Tidak Dapat disertifikasi Halal. Pada rilis persnya (01/10/2024), BPJPH menegaskan dua hal.   ...