Rempah-rempah sebagai contoh adalah pala yang merupakan komoditas ekspor unggulan karena Indonesia termasuk salah satu negara produsen dan pengekspor biji dan fuli pala terbesar dunia. Pala merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan kapang, bila kandungan air dan kelembapan lingkungan tidak dijaga dengan baik. Kapang yang dapat tumbuh di pala tidak saja dari jenis kapang perusak tetapi juga kapang toksigenik. Di antara kapang toksigenik yang dijumpai pada pala adalah Aspergillus flavus penghasil aflatoksin. Alfatoksin utamanya dari jenis B1 merupakan mikotoksin yang paling toksik di antara beberapa mikotoksin yang dikenal mengontaminasi pangan.
Permasalahan kontaminasi ini adalah karena sebagian besar (99%) pala diproduksi oleh perkebunan rakyat yang belum semuanya menerapkan pengendalian penanganan pala dengan baik. Penanganan pascapanen pala di tingkat petani dan pengumpul di sentra produksi pala sebagian besar dilakukan secara tradisional karena terbatasnya sarana dan prasarana serta minimnya pengetahuan tentang pascapanen.
Lebih lengkapnya silakan baca secara langsung FoodReview Indonesia edisi Januari 2023: Industri Pangan Masa Depan dengan fitur digital interaktif yang dapat diakses pada https://bit.ly/frijan23online
Tidak mau ketinggalan setiap edisinya?
Daftar langsung untuk berlangganan (GRATIS) https://bit.ly/FRIDIGITAL
Gabung dan lengkapi koleksi majalah FoodReview:
Newsletter: http://bit.ly/fricommunity
Search FOODREVIEW on TOKOPEDIA & SHOPEE
#foodreviewindonesia #foodscience #foodtechnology #ilmupangan #teknologipangan #industripangan #food #pangan #diary #innovation #challenges #new #issue #magazine #january #industry #pangan #masa #depan #future #food #industry