Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Center of Excellence on Mycotoxin Studies (CEMycoS) bekerja sama dengan International Union of Microbiological Societies (IUMS) serta berkolaborasi dengan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) dan Perhimpunan Ahli Tekonologi Pangan Indonesia (PATPI) menyelenggarakan “IUMS Outreach Program on Food Safety and Conference on Mycotoxin”. Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 14-15 November 2014 di Fakultas Teknologi Pertanian UGM.
Keamanan pangan dan mikotoksin menjadi isu penting dewasa ini, sehingga seminar yang berkaitan dengan topik tersebut menarik perhatian bagi peneliti di lingkungan perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan para praktisi dari industri yang menginginkan informasi terbaru.
IUMS Outreach Program on Food Safety and International Conference on Mycotoxin dihadiri oleh lebih dari 200 peserta. Tujuh belas materi disampaikan oleh pembicara dari IUMS dan empat materi dari pembicara Indonesia. Dua materi disampaikan oleh Dr. Emilia Rico dari USA; 13 materi disampaikan oleh pembicara tamu dari IUMS Outreach Program on Food Safety and Conference on Mycotoxin Eropa, antara lain Dr. Su- Lin Leong dari Swedia, Dr. Giancarlo Perrone (Italia); Prof.Ludwig Niessen (Jerman); Prof. Naresh Magan (Inggris); Prof. Jens C. Frisvad dan Prof. Ulf Thrane (Denmark); dua materi lainnya disampaikan oleh Dr. Warapa Mahakarnchanakul (Thailand) dan Dr. Latiffah Zakaria (Malaysia); sedangkan pemateri dari UGM adalah Prof. Endang S. Rahayu dan Dr. Sigit Setyabudi. Kuliah pembuka disampaikan oleh Ketua PATPI Prof. Rindit Pambayun pada tanggal 14 November 2014 sedangkan kuliah penutup (ke-21) disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dr. Roy Sparringa. Kesimpulan dari kegiatan ini disampaikan oleh Prof. Robert A. Samson dari Belanda sebagai perwakilan dari IUMS.
Kegiatan ini telah mampu memperbarui informasi terkait dengan kapang (filamentous fungi) sebagai penghasil mikotoksin. Deteksi molekular untuk identifikasi yang tepat pada kapang penghasil mikotoksin, maupun analisa terkini pada berbagai mikotoksin. Informasi terkini terkait dengan mikologi dan mikotoksin akan memberi warna pada penelitian-penelitian selanjutnya oleh para peneliti ASEAN, khususnya Indonesia.
Fri-08
Artikel ini juga dapat dibaca di majalah FOODREVIEW INDONESIA edisi Januari 2015, yang dapat diunduh di www.foodreview.co.id