Minuman merupakan salah satu produk yang memiliki pasar cukup bagus di Indonesia. Selama beberapa tahun, pertumbuhan industri minuman Indonesia mencapai dua digit. “Rata-rata pertumbuhan dari tahun 2005 sampai dengan 2014 adalah sekitar 12,5%,” kata Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) -Triyono Prijosoesilo dalam FOODREVIEW INDONESIA In-depth Seminar Update on Beverage Processing Technology pada 11 Agustus lalu di IPB International Convention Center Bogor. Acara tersebut terselenggara berkat kerja sama FOODREVIEW INDONESA dan SEAFAST Center IPB. “Hanya saja, tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan. Pertumbuhan industri minuman ringan hanya sebesar 2-3%,” tambah Triyono. Namun demikian Dia optimis, industri minuman ringan akan semakin baik kedepannya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Direktur Kalbe Consumer Health Division –Yusuf Hady, menyebutkan bahwa terdapat tiga tren utama dalam industri minuman di Indonesia. “Tren tersebut antara lain fresh and natural, moderation and avoidance, dan juga disease management,” tutur Yusuf. Tren tersebut mempengaruhi inovasi produk minuman yang beredar di pasaran. Produk dengan manfaat kesehatan terlihat memiliki pertumbuhan yang sangat baik. Teh memiliki volume penjualan yang tertinggi, kemudian diikuti oleh Juice Nectar Still Drink (JNSD). Sementara itu dari segi pertumbuhan pasar, produk minuman susu masih yang tertinggi, kemudian diikuti oleh JNSD.
FOODREVIEW INDONESIA In-depth Seminar kali ini juga menghadirkan presentasi dari Direktur PT Multi Sejahtera Persada, Sambas Winata. Sambas menjelaskan teknologi untuk memperpanjang umur simpan produk minuman. “Saat ini di pasaran dapat ditemukan produk minuman yang disimpan pada suhu ruang dan juga dingin. Hal tersebut sangat bergantung dengan teknologi yang digunakan,” kata Sambas. Pada kesempatan tersebut Sambas menjelaskan mengenai teknologi aseptik, baik dengan menggunakan kemasan karton ataupun botol PET, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pada kesempatan tersebut juga turut hadir Dra. Elin Herlina Apt, MP. (Badan POM RI), Prof. Nuri Andarwulan (SEAFAST Center IPB), dan Prof. Purwiyatno Hariyadi (SEAFAST Center IPB). Materi seminar selengkapnya dapat diunduh di sini.