Kandungan senyawa volatil yang bertanggung jawab terhadap aroma teh sangat dipengaruhi oleh varietas tanaman, proses pengolahan, penyimpanan dan ekstraksinya. Perbedaan proses pengolahan pada pucuk yang disimpan dahulu pada suhu 15C dapat terdeteksi adanya senyawa 3-Mehylnonane-2-4-dione (Green, Fruity, hay-like), Indole (floral) dan Coumarin (floral) jauh lebih besar daripada pucuk yang langsung diproses setelah pemetikan. Pengaruh proses pengolahan berupa metode inaktivasi enzim sangat mempengaruhi jumlah dan senyawa volatil.
Bagaimana dengan teh Indonesia? Sangat sedikit informasi tentang senyawa volatil teh Indonesia. Salah satu teh non fermentasi Indonesia yang sedang diteliti yaitu teh putih mengandung senyawa volatil yang sangat sangat bagus aromanya. Teh putih terbukti mengandung senyawa seperti linalool, fl-ionone, citral, geraniol, phenylethyl alcohol, dan linalool oxide. Senyawa tersebut mempunyai odor karakter yang enak. Hal ini menjadi potensi teh Indonesia yang perlu dikembangkan.
Artikel selengkapnya baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi Agustus 2017 "Beverages: Thirst Quenching Industry"