Di Indonesia, salah satu penyakit yang ditularkan melalui pangan adalah diare. Selanjutnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) dan United Nations Emergency Childrenís Fund (UNICEF) menyatakan bahwa ada sekitar 2 miliar kasus diare di seluruh dunia setiap tahun dan 1,9 juta anak balita meninggal akibat diare setiap tahunnya. Berdasarkan laporan Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB tahun 2010, diare menempati urutan ke 6 frekuensi KLB terbanyak di Indonesia. Bakteri patogen yang sering menyebabkan keracunan pangan adalah Escherichia coli O157, Salmonella, Clostridium perfringens, Listeria, Campylobacter, Staphylococcus aureus.Foodborne disease terjadi akibat mengonsumsi pangan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen.Bakteri patogen merupakan penyebab utama terjadinya foodborne disease.
Untuk mengatasi masalah keracunan pangan dan membunuh bakteri patogen penyebabnya, masyarakat pada umumnya menggunakan antibiotik. Akan tetapi, antibiotik memberikan efek yang merugikan seperti resistensi bakteri patogen dan terbunuhnya seluruh koloni mikroba di dalam usus baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Menurut WHO (2010), resistensi terhadap antibiotik merupakan isu kesehatan global yang meresahkan masyarakat pengguna antibiotik. Mikroorganisme patogen menjadi resisten terhadap antibiotik sehingga dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mengobati penyakit.
Selengkapnya silakan baca Foodreview Indonesia edisi April 2018 "Food Safety Is A Must". Hubungi langganan@foodreview.co.id atau 0251 8372 333, WA 0811 1190 039.