Reaksi Kimia Selama Proses Sangrai Kakao



Pengetahuan tentang proses sangrai kakao tidak lengkap tanpa penjelasan tentang  reaksi kimiawi yang terjadi di dalamnya. Seperti diketahui bahwa biji kakao Foradstero memberikan rasa kakao dasar yang kuat sedangkan jenis Criolo memperlihatkan rasa aromatic dan flavor yang lebih halus. Terdapat sekitar 600 jenis senyawa alkohol, asam karboksilat, aldehid, keton, ester, dan pirazin telah diidentifikasi berperan  dalam pembentukan flavor kakao. Aroma kakao spesifik timbul dari reaksi biokimia selama proses dalam  biji kakao di perkebunan sampai selesai fermentasi dan dikeringkan. Dalam proses sangrai, maka senyawa-senyawa yang mudah menguap dan tidak dikehendaki seperti asam asetat akan dikurangi.    
                       
Senyawa polifenol akan bereaksi dengan protein yang berperangaruh pada penurunan rasa sepet (astringent). Selain itu, aroma prekursor yang sudah terbentuk pada saat fermentasi biji kakao berupa asam amino bebas, oligopeptida dan gula pereduksi akan ikut serta dalam reaksi Maillard.  Reaksi ini merupakan inti dari pembentukan flavor kakao.

Lebih lengkapnya silakan baca di Foodreview Indonesia edisi Juli 2018: Food Quality and Safety By Design.
Pembelian & Berlangganan hubungi kami : langganan@foodreview.co.id / 0251 8372 333 / WA 0811 1190 039

Artikel Lainnya

  • Apr 11, 2025

    Pameran Food+Beverage Indonesia dan Indonesia Seafood & Meat (IISM) 2025 Siap Digelar

    Sektor makanan dan minuman di Indonesia kini memasuki era baru, di mana inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi bisnis mulai memainkan peran utama dalam membentuk masa depan industri ini. Dalam perkembangan pesat ini, Food+Beverage Indonesia 2025 hadir untuk mendorong pertumbuhan bisnis,  ...

  • Mar 30, 2025

    Reformulasi Minuman: Inovasi berbasis Ingridien Fungsional Indonesia

    Diskusi mengenai reformulasi minuman berpemanis sering mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) tahun 2022 yang mengulas dampak kesehatan dari Pemanis NonGula (Non-Sugar Sweeteners/NSS) (Rios-Leyvraz and Montez, 2022).  ...

  • Mar 28, 2025

    Reformulasi Minuman: Ragam Strategi Pengurangan Kadar Gula

    Pemerintah menerbitkan PP 28 (2024) tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pada 26 Juli 2024. Kebijakan itu untuk menjawab sejumlah tantangan kesehatan, salah satunya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL). ...

  • Mar 26, 2025

    Performa Sensoris Beragam Pemanis Non-sukrosa

    Reformulasi minuman menjadi salah satu intervensi penting dalam upaya pengurangan konsumsi gula pasir (sukrosa) dan gula-gula dengan nilai glikemik tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan lakotosa. Langkah formulasi ini diharapkan berkontribusi dalam mengurangi risiko obesitas dan penyakit diabetes. Pemanis non-sukrosa seperti pemanis rendah atau tanpa kalori, memainkan peran sentral dalam reformulasi ini, memungkinkan terciptanya produk minuman dengan rasa manis yang tetap nikmat namun dengan kandungan gula dan kalori yang jauh lebih rendah. ...

  • Mar 21, 2025

    RTD ALOE VERA FUNGSIONAL RENDAH GULA

    Permintaan terhadap produk pangan fungsional mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam kasus penyakit yang disebabkan oleh pola konsumsi yang kurang sehat, seperti Diabetes Melitus (DM) yang semakin umum ditemukan, bahkan pada populasi usia muda. ...