Sirkular Ekonomi pada Industri Plastik dan Karet


Industri plastik dan karet menjadi salah satu bahan pendukung dalam industri pangan. Penggunaanya cukup krusial dan sangat penting terutama dalam menyediakan bahan pangan yang lebih aman.

Meski menemui berbagai macam kendala utamanya pada lingkungan, industri plastik dan karet tahun 2018 tumbuh sebesar 6,92% secara tahunan. Naik dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 2,47%. 

"Jumlah industri kemasan plastik saat ini telah mencapai 892 perusahaan dan mampu menyerap 177.300 tenaga kerja. Sementara itu, permintaan produk plastik meningkat rata-rata sebesar 5-6% dalam lima tahun terakhir, jelas Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Petindustrian RI, Taufik Bawazier dalam Tech Talk The Future of Plastics yang diselenggarakan di dalam Pameran Plastics & Rubber Indonesia, Jakarta 2019. 

Lebih lanjut, Taufik juga menuturkan bahwa urusan plastik ini adalah urusan bersama, di mana perlu sinergi yang baik antara pemerintah, produsen, dan konsumen untuk dapat memanfaatkan plastik secara maksimal termasuk dalam proses daur ulangnya. 

"Ke depan, proses sirkular ekonomi juga akan diterapkan dalam penggunaan plastik ini. Sehingga, plastik tidak menjadi kambing hitam dalam fokus lingkungan seperti saat ini. Plastik sangat membantu, perlu edukasi yang benar bahwa plastik bukanlah musuh," pungkasnya. Fri-35

 

Artikel Lainnya

  • Apr 11, 2025

    Pameran Food+Beverage Indonesia dan Indonesia Seafood & Meat (IISM) 2025 Siap Digelar

    Sektor makanan dan minuman di Indonesia kini memasuki era baru, di mana inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi bisnis mulai memainkan peran utama dalam membentuk masa depan industri ini. Dalam perkembangan pesat ini, Food+Beverage Indonesia 2025 hadir untuk mendorong pertumbuhan bisnis,  ...

  • Mar 30, 2025

    Reformulasi Minuman: Inovasi berbasis Ingridien Fungsional Indonesia

    Diskusi mengenai reformulasi minuman berpemanis sering mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) tahun 2022 yang mengulas dampak kesehatan dari Pemanis NonGula (Non-Sugar Sweeteners/NSS) (Rios-Leyvraz and Montez, 2022).  ...

  • Mar 28, 2025

    Reformulasi Minuman: Ragam Strategi Pengurangan Kadar Gula

    Pemerintah menerbitkan PP 28 (2024) tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pada 26 Juli 2024. Kebijakan itu untuk menjawab sejumlah tantangan kesehatan, salah satunya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL). ...

  • Mar 26, 2025

    Performa Sensoris Beragam Pemanis Non-sukrosa

    Reformulasi minuman menjadi salah satu intervensi penting dalam upaya pengurangan konsumsi gula pasir (sukrosa) dan gula-gula dengan nilai glikemik tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan lakotosa. Langkah formulasi ini diharapkan berkontribusi dalam mengurangi risiko obesitas dan penyakit diabetes. Pemanis non-sukrosa seperti pemanis rendah atau tanpa kalori, memainkan peran sentral dalam reformulasi ini, memungkinkan terciptanya produk minuman dengan rasa manis yang tetap nikmat namun dengan kandungan gula dan kalori yang jauh lebih rendah. ...

  • Mar 21, 2025

    RTD ALOE VERA FUNGSIONAL RENDAH GULA

    Permintaan terhadap produk pangan fungsional mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam kasus penyakit yang disebabkan oleh pola konsumsi yang kurang sehat, seperti Diabetes Melitus (DM) yang semakin umum ditemukan, bahkan pada populasi usia muda. ...