Fat bloom dan cracking merupakan fenomena yang banyak ditemui di industri konfeksioneri terutama pada produk-produk yang menggunakan cokelat. Munculnya fat bloom dan cracking pada cokelat ditandai dengan bercak keputihan yang menyebar menyerupai jamur dan pada kondisi yang lebih parah, produknya tampak seperti “hancur” atau cracking. Munculnya bercak putih dan rusaknya produk ini sebenarnya disebabkan oleh berubahnya mikrostruktur. Bercak keputihan pada cokelat mengubah secara signifikan kenampakan produk sehingga menurunkan secara drastis selera konsumen, meskipun cokelat tersebut sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi. Aspek sensoris ini yang menyebabkan fat bloom sering dijadikan patokan untuk menentukan umur simpan atau masa kedaluwarsa cokelat, demikian pula dengan cracking.
Lebih lengkapnya silakan baca secara langsung FoodReview Indonesia edisi Juli 2021: "Countdown to 2023: Menuju Dunia Bebas Asam Lemak Trans Industrial" dengan fitur digital interaktif yang dapat diakses pada https://bit.ly/foodreviewjulyonline
Tidak mau ketinggalan setiap edisinya?
Daftar langsung untuk berlangganan (GRATIS) https://bit.ly/FRIDIGITAL
Gabung dan lengkapi koleksi majalah FoodReview:
Newsletter: http://bit.ly/fricommunity
Search FOODREVIEW on TOKOPEDIA & SHOPEE
#foodreviewindonesia #foodscience #foodtechnology #ilmupangan #teknologipangan #industripangan #countdown #2023 #menuju #dunia #bebas #asam #lemak #trans #industrial