Industri pangan global terus berkembang pesat, didorong oleh peningkatan populasi, perubahan pola konsumsi, dan permintaan akan produk pangan yang lebih beragam, aman, serta efisien dalam produksinya. Dalam konteks ini, sektor permesinan pangan memegang peranan krusial, menyediakan tulang punggung teknologi yang memungkinkan inovasi dan skalabilitas produksi. Peluang di sektor ini sangat besar, terutama di negara-negara yang telah memposisikan diri sebagai pemain kunci dalam ekspor pangan.
Thailand adalah contoh nyata negara yang telah berhasil memantapkan dirinya sebagai "Dapur Dunia". Prestasi ini tidak datang tanpa alasan; Thailand menduduki peringkat ke-14 sebagai eksportir pangan global, menyumbang 2,4% dari total nilai ekspor pangan dunia. Negara ini juga merupakan eksportir global nomor satu untuk produk-produk seperti singkong, tuna kalengan, dan nanas. Kontribusi sektor pangan terhadap PDB industri Thailand sangat signifikan, mencapai 24%.
Pertumbuhan industri pangan Thailand didukung oleh beberapa kategori produk yang menunjukkan peningkatan pesat. Ini termasuk buah dan sayuran beku, tuna kalengan, gula putih dan gula rafinasi, susu siap minum (RTD), ayam beku/dingin, serta mi instan. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya kebutuhan yang berkelanjutan akan peningkatan kapasitas dan efisiensi produksi. Meskipun ada beberapa produk yang mengalami penurunan ekspor seperti jagung manis kalengan, tepung tapioka, kopi instan bubuk, dan udang beku, secara keseluruhan, prospek industri pangan Thailand tetap cerah.
“Pasar layanan makanan dan minuman di Thailand diproyeksikan akan mencapai nilai antara 8,23 hingga 8,98 miliar dolar, yang secara langsung akan mendorong permintaan industri pendukung seperti permesinan dan peralatan makanan,” ujar Minister (Economic and Investment) Office of Economic and Investment Affairs, Royal Thai Embassy (BOI Tokyo Office), Kanokporn Chotipal dalam sebuah seminar dengan topik ‘Thailand: Plenty Opportunity for Food Machinery’ yang diselenggarakan di dalam rangkaian Pameran FOOMA JAPAN 2025 di Tokyo Big Sight, Tokyo, 11 Juni 2025.
Dalam konteks kebutuhan akan teknologi permesinan dan peralatan makanan, Jepang memegang peranan yang sangat penting. Sebagai pemimpin dalam inovasi dan presisi manufaktur, Jepang telah lama menjadi sumber utama bagi mesin-mesin pengolahan makanan yang canggih dan berteknologi tinggi. Kualitas, efisiensi, dan keandalan mesin-mesin dari Jepang sangat diakui secara global, menjadikannya pilihan utama bagi produsen pangan yang ingin meningkatkan kapasitas, kualitas, dan efisiensi operasional mereka.
Kolaborasi strategis antara Thailand dan Jepang dalam sektor ini juga diperkuat oleh peran Thai Board of Investment (BOI). BOI secara aktif mempromosikan investasi asing di Thailand, termasuk dari Jepang, di berbagai sektor prioritas seperti otomotif, elektronik, dan tentu saja, makanan. BOI menawarkan berbagai insentif pajak dan non-pajak untuk menarik investasi berkualitas tinggi, yang semakin mendorong perusahaan Jepang untuk berinvestasi dalam teknologi dan manufaktur di Thailand.
“Sinergi ini tidak hanya mendukung modernisasi dan daya saing industri pangan Thailand, tetapi juga membuka peluang besar bagi inovator permesinan makanan untuk terus mengembangkan solusi yang relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berevolusi. Dengan demikian, sektor permesinan makanan akan terus menjadi tulang punggung yang vital dalam memastikan keamanan pangan, kualitas produk, dan efisiensi produksi di seluruh dunia,” pungkas Chotipal. Fri-35