Balanced Trade Indonesia Masih Negatif
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, nilai ekspor untuk kategori processed and semi processed food hingga September 2013 naik 6,7% sementara impor naik 5,9% dibanding periode yang sama tahun lalu (2012). Meskipun nilai ekspor terlihat naik, balance trade untuk kategori ini masih negatif, yakni sebesar USD 1.251 miliar. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman, pada temu wartawan di Jakarta Selasa lalu (21/1/2014).
Menurut Adhi, industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia masih banyak melakukan impor semi processed food karena ketidaktersediaan produk tersebut di dalam negeri. “Seperti bahan baku terigu dan gula yang 100% masih impor, susu (bubuk), dan bahan baku untuk industri minuman jus. Kopi pun kini diimpor oleh Indonesia. Ketidaktersediaan bahan baku untuk industri inilah yang menyebabkan angka impor naik,” jelas Adhi. Lebih lanjut menurut Adhi, banyak pengusaha yang enggan melakukan investasi di sektor hulu karena terlalu rumit kebijakan dan regulasi menyangkut penggunaan dan pemakaian lahan. Karena itu diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk mendukung dan meningkatkan produktivitas sektor hulu. Ita