Standar Nasional Indonesia, Peningkat Daya Saing Nasional
Peran Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi kian penting dalam mencapai daya saing produk Indonesia di kancah internasional, sekaligus memungkinkan terjadinya efisiensi produksi. Efisiensi tersebut merujuk pada kemampuan industri dalam mencapai tujuan organisasi melalui proses produksi yang optimal, sehingga mampu menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi, tidak sekadar mampu menempus pasar ekspor, namun juga sekaligus menjadi sarana 'penyaring' bagi produk-produk impor yang memasuki pasar domestik.
Dalam pembukaan Bulan Mutu Nasional dan Hari Standar Dunia, di Balai Kartini Jakarta pada 12 Nopember lalu, Menteri Negara Riset dan Teknologi RI, Gusti Muhammad Hatta mengatakan, SNI sangat penting dalam menghadapi kondisi dunia saat ini dimana terjadi krisis finansial dan krisis energi di berbagai belahan dunia. Saat ini semua pihak dituntut untuk melakukan efisiensi di segala bidang, salah satunya adalah efisien di dunia industri di dalam melakukan proses-proses produksi nasional. Dan di dalam melakukan proses-proses produksi yang efisien, Hatta meyakini bahwa standar memegang peranan yang sangat penting, karena standar disusun dengan melibatkan seluruh pihak-pihak yang berkepentingan atau stakeholder.
Hatta mengingatkan bahwa kegiatan standardisasi di Indonesia dilandasi dengan dua konsepsi yang utama yaitu SNI dirumuskan dan diterapkan untuk meningkatkan perlindungan konsumen dalam negeri dan untuk meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global. Yang kedua, Penerapan SNI harus didukung oleh kesiapan infrastruktur teknisnya, yaitu lembaga penilaian kesesuaian (LPK) seperti laboratorium dan lembaga sertifikasi yang kompeten yang mempunyai tugas untuk menyatakan kesesuaian barang atau jasa terhadap SNI. Fri-08