Bioavailabilitas suatu komponen dalam produk pangan berkaitan dengan sejauh mana komponen tersebut dapat lepas dari matrik bahan pangan, kelarutan dalam saluran pencernaan, stabil terhadap kondisi pencernaan, dapat diserap dalam usus halus, dan mampu disekresi dalam peredaran darah untuk didistribusikan ke jaringan tubuh.
Dalam produk minuman berbasis kopi dan teh, senyawa polifenol telah bergabung dengan dengan ingridien lain sesuai formulasi produk. Dapat dilihat pada Tabel 1, produk minuman teh menggunakan bahan tambahan pangan (BTP) pengatur keasaman (acidulant) seperti asam sitrat, natrium karbonat, dan natrium bikarbonat. Beberapa bahan pengatur keasaman juga berperan sebagai antioksidan seperti asam askorbat dan natrium askorbat. Dalam teknologi pangan, antioksidan adalah senyawa atau zat yang jika ditambahkan dapat menghambat oksidasi sehingga akan memperpanjang umur simpan produk pangan. Penambahan antioksidan dapat berupa senyawa tunggal ataupun kombinasi beberapa senyawa antioksidan. Kombinasi tersebut dapat menghasilkan sinergisme, yaitu antioksidan memberikan aktivitas yang lebih tinggi daripada jumlah aktivitas masing-masing antioksidan kalau ditambahkan secara terpisah. Fri-29
Artikel selengkapnya baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi Agustus 2017 "Beverages: Thirst Quenching Industry"