Potensi Plant-based Food di Industri Kuliner Indonesia


Pertumbuhan populasi dunia yang terus meningkat juga terus diikuti oleh pemenuhan akan kebutuhan pangan. Sejak lama telah diketahui bahwa pangan di dunia secara umum dibagi menjadi pangan berbahan hewani dan pangan berbahan nabati. Saat ini, kesadaran konsumen terhadap pangan hewani mulai bergeser. 

Konsumen mulai menginginkan pangan yang berorientasi akan keberlanjutan serta upaya keselamatan pada bumi. "Dari beberapa alasan tersebutlah, permintaan akan plant-based food atau pangan berbasis nabati menjadi semakin meningkat," terang Head of Food Technology Indonesia Indonesia International Institute for Life Science (i3L), Iwan Surjawan, PhD. dalam Workshop Disruptive Technology in Food & Culinary: Plant-Based Meat yang diselenggarakan di i3L pada 10 Desember 2019 lalu. 

Dalam kesempatan yang sama, Chef Ragil sebagai praktisi kuliner di Indonesia juga menuturkan bahwa permintaan akan pangan nabati cukup banyak. Bahkan, melalui kuliner, pangan nabati dapat dikreasikan menjadi berbagai macam hidangan yang tidak kalah enak. 

"Indonesia sudah memiliki banyak pangan berbasis nabati yang sangat kaya. Mulai dari bahan umbi-umbian hingga fermentasi seperti tempe," pungkasnya. Fri-35

 

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...