Urgensi Chemical Security di Indonesia


 

Pangan yang aman merupakan syarat mutlak bagi konsumen. Keamanan tersebut bukan hanya penting terdapat dalam produk pangan, namun juga sejak pangan tersebut ditanam, tumbuh di lingkungan, dipanen, diproses, dan sebagainya. Oleh karena itu penerapan Good Agricultural Practices (GAP), Good Manufacturing Practices (GMP), Good Hygiene Practices (GHP), dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) penting bagi segenap pihak. 

 

Beberapa jenis kontaminasi bahan kimia dapat terjadi dalam produk pangan, oleh karena itu Chemical security (keamanan kimia) diperlukan untuk mengatasinya. Secara umum, bahan kimia dalam pangan dapat dikelompokkan menjadi: residu pestisida, residu obat-obatan hewan, dan kontaminan kimia. 

Hal itu dibahas dalam workshop chemical security diselenggarakannya SEAFAST Center IPB bekerja sama dengan USDA di Sentul, Bogor pada 7 November 2016. Workshop tersebut menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri yang ahli di bidang keamanan kimia dan keamanan pangan. 

"Pengetahuan mengenai chemical security penting bagi negara-negara yang ingin mengekspor produknya. Workshop ini dapat memberikan informasi mengenai cara menangani bahan kimia dan bagaimana efeknya bagi kesehatan. Hal ini penting diketahui oleh pemerintah, industri, akademisi, dan pihak terkait yang terlibat dalam memastikan keamanan pangan", tutur Thom Wright dari Agricultural Attache, US Embassy. Selain seminar keamanan kimia, seminar ketahanan pangan juga diselenggarakan pada 9-10 November 2016 di tempat yang sama. Direktur SEAFAST Center, Prof. Nuri Andarwulan mengatakan bahwa acara ini memiliki tujuan untuk memberi edukasi terkait istilah chemical security sehingga dapat membantu pihak terkait mengenai kesiapan lab dan akademisi bila standar mengenai senyawa kimia (misalnya residu pestisida) mulai diberlakukan. Selain itu juga untuk memberikan edukasi demi menjamin keamanan konsumen dalam mengonsumsi produk pangan. FRI-30

Artikel Lainnya

  • Jul 09, 2025

    Pendugaan Pertumbuhan dan Inaktivasi Mikroba pada Pangan

    Pangan mengandung nutrisi yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang hingga pada tingkat yang dapat memberikan keuntungan, menyebabkan kerusakan, atau menyebabkan penyakit pada manusia. ...

  • Jul 08, 2025

    RUA V GAPMMI 2025: Adhi S. Lukman Kembali Pimpin Asosiasi secara Aklamasi

    Gabungan Produsen Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) sukses menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) V tahun 2025 pada tanggal 8 Juli 2025 di Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan capaian dan tantangan yang telah dilalui industri makanan dan minuman Indonesia, sekaligus menandai berakhirnya masa bakti kepengurusan periode 2020-2025 yang dipimpin oleh Adhi S. Lukman. ...

  • Jul 07, 2025

    Mengkaji Ulang Asal-Usul Sambal Kacang

    Saat menikmati pecel, gado-gado, satai, ketoprak, atau otak-otak, rasanya sulit membayangkan hidangan-hidangan ini tanpa siraman sambal kacang yang gurih, manis, dan seringkali juga disertai dengan sensasi pedas dari cabai. Begitu eratnya bumbu ini dengan kuliner Nusantara, hingga seakanakan keberadaannya sudah menyertai hidangan tersebut sejak awal. ...

  • Jul 03, 2025

    Teknologi Pasteurisasi & Mikrofiltrasi Susu: Menjamin Keamanan Pangan, Mengoptimalkan Zat Gizi

    ...

  • Jun 25, 2025

    Food Taipei Mega Shows 2025 Resmi Dibuka

    Pameran FOOD TAIPEI MEGA SHOWS 2025 resmi dibuka hari ini, di Taipei Nangang Exhibition Center Hall 1 dan 2. Diselenggarakan oleh Trade Development Council (TAITRA), pameran ini akan menyatukan lima pameran secara serentak yakni FOOD TAIPEI, FOODTECH TAIPEI, BIO/PHARMATECH TAIWAN, TAIPEI PACK, dan TAIWAN HORECA. Berlangsung selama empat hari hingga Jumat, 28 Juni 2025, pameran ini memecahkan rekor dengan 1.700 peserta dan 45.000 booth, menegaskan posisi Taiwan sebagai pusat inovasi dan daya tarik dalam rantai pasok pangan global.  ...