Awal 2018 ini industri pengolahan daging dihadapkan pada kenaikan harga ayam hidup yang mencapai Rp 24.500 per kg dari harga rata-rata pada kisaran Rp 16.000 – 17.000 per kg. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal di tingkat pembudidaya ayam, di antaranya pembatasan masuknya great grand parent (GGP) dan grand parent (GP), pemusnahan parent stock (PS) dan day old chick (DOC), serta adanya infection bronchitis disease di beberapa daerah sehingga pasokan ayam hidup menjadi berkurang dan harga meningkat.
“Bagi industri pengolahan daging di mana status formula produknya telah diizinkan Badan POM, maka menjadi sulit untuk mencari alternatif bahan baku lain,” jelas Ketua Umum Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (National Meat Processor Association, NAMPA), Ishana Mahisa dalam Musyawarah Nasional NAMPA Indonesia yang berlangsung di Jakarta pada 24 Januari 2018. Ia menuturkan bahwa pemerintah dapat mendorong pemanfaatan pasokan PS atau DOC menjadi bahan baku pengolahan daging dalam negeri yang terpisah dari kebutuhan konsumen. Dengan demikian, ada kepastian pasokan dan harga tidak fluktuatif. Fri-29