Protein memiliki peran strategis dalam pertumbuhan manusia. Karena itu, konsumsi protein perlu diperhatikan untuk dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Dewasa kini, protein berbasis nabati menunjukkan eksistensinya. Alternatif protein ini diprediksi didorong munculnya golongan fleksitarian (mengonsumsi lebih banyak pangan bersumber nabati daripada hewani). Kendati demikian, seiring dengan berkembangnya teknologi, dapat dilihat bahwa ada potensi terkait produk hibrida antara protein nabati dan hewani. Ada banyak jenis ingridien yang telah digunakan untuk mengembangkan produk berbasis nabati, kedelai adalah salah satu yang paling banyak digunakan. Ke depan, masih banyak ingridien-ingridien lain yang juga perlu dieksplorasi seperti jamur, protein pea, oats, fava beans, algae, dan lain sebagainya.
Lebih lengkapnya silakan baca secara langsung FoodReview Indonesia edisi April 2022: Flavor Fungsional Indonesia dengan fitur digital interaktif yang dapat diakses pada https://bit.ly/friapril22online
Tidak mau ketinggalan setiap edisinya?
Daftar langsung untuk berlangganan (GRATIS) https://bit.ly/FRIDIGITAL
Gabung dan lengkapi koleksi majalah FoodReview:
Newsletter: http://bit.ly/fricommunity
Search FOODREVIEW on TOKOPEDIA & SHOPEE
#foodreviewindonesia #foodscience #foodtechnology #ilmupangan #teknologipangan #industripangan #membangun #pangan #indonesiagan #teknologipangan #industripangan #pangan #gizi #kesehatan #flavor #fungsional #indonesia #functional #flavor