Berdasarkan Arah Kebijakan Makro 2018, terdapat enam sektor utama yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu manufaktur, informasi dan komunikasi, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan jasa keuangan. Dilihat dari peranannya dalam penciptaan lapangan kerja dan mendorong pemerataan, maka ditetapkan tiga sektor untuk menjadi sektor unggulan 2018, yaitu industri pengolahan, pertanian dan pariwisata. ìJadi, sektor pertanian akan tetap menjadi sektor unggulan karena mempunyai fungsi penting yaitu mendorong lapangan kerja, membangun ketahanan pangan, serta meningkatkan ekonomi terutama melalui ekspor,î jelas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Bambang Brodjonegoro dalam Jakarta Food Security Summit ke-4 yang diselenggarakan di Jakarta pada 8-9 Maret 2018 lalu dengan mengusung tema Pemerataan Ekonomi Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan Melalui Kebijakan dan Kemitraan.
Lebih lanjut, Ia menerangkan bahwa sektor manufaktur tetap menjadi sektor utama, namun tetap harus didukung dengan sektor pertanian. Hal ini karena, sektor manufaktur yang berkembang dengan cepat di Indonesia adalah jenis manufaktur yang berbasis sumber daya alam dengan menciptakan nilai tambah dari komoditas Indonesia yang sangat beragam, baik dari tambang maupun hasil pertanian. Oleh karena itu, meskipun saat ini Indonesia sudah mengandalkan CPO sebagai produk eskpor, namun upaya derivatisasi produk tetap harus dioptimalkan sehingga menjadi produk-produk baru berbasis minyak sawit yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi. Produk-produk tersebut juga nantinya diharapkan tidak naya untuk memenuhi pasar dalam negeri, namun juga untuk memenuhi pasar ekspor.
Selengkapnya silakan baca Foodreview Indonesia edisi April 2018 "Food Safety Is A Must". Hubungi langganan@foodreview.co.id atau 0251 8372 333, WA 0811 1190 039.